قال المصنف وسائر الأصحاب يستحب ان يدعوا عند افطاره اللهم لك صمت وعلى رزقك افطرت وفى سنن أبي داود والنساءي عن ابن عمر كان النبي صلى الله عليه وسلم إذا افطر قال ذهب الظمأ وابتلت العروق وثبت الأجر ان شاء الله تعالى
Telah berkata Al mushonnif (Abu ishaq As-syirozi) dan semua ulama syafiiyah: di sunnahkan agar mereka berdoa saat berbuka puasa "Allohumma laka sumtu wa ala rizqika aftortu". Dan di sebutkan dalam sunan abu dawud dan nasa'i dari ibnu umar: apabila nabi SAW, berbuka puasa, beliau membaca "Dzahabat dzoma'u wabtallatil uruqu wa tsabatal ajru insya Allohu ta'ala". [Majmu' syarh muhaddzab imam nawawi: 6/363]
Ada sebagian orang yang mengotak atik doa berbuka puasa tersebut dengan mengatakan hadits hadits tentang doa berbuka puasa itu dhoif. Entah apa tujuannya? Sebab dalam masalah fadhilah fadhilah itu di perbolehkan mengamalkan hadits dhoif. Apalagi para ulama ahlussunnah wal jamaah bukan tidak tahu menahu tentang kedudukan hadits itu. Para ulama tahu dan faham. Seperti di terangkan dalam kitab asnal matholib:
وينبغي له ان يقول بعد وفى نسخة عند الإفطار اللهم لك ضمت وعلى رزقك افطرت للاتباع رواه أبو داود باسناد حسن لكنه مرسل وروي أيضا انه صلى الله عليه وسلم كان يقول حينئذ اللهم ذهب الظمأ وابتلت العروق وثبت الأجر ان شاء الله تعالى
Dan seyogyanya bagi orang yang berpuasa untuk membaca setelah berbuka puasa "Allohumma laka sumtu wa ala rizqika aftortu" karna ittiba'. Abu dawud Telah meriwayatkan hadits itu dengan sanad yang bagus akan tetapi hadits itu berkedudukan mursal. Dan telah di riwayatkan bahwa nabi SAW saat berbuka puasa membaca "Dzahabat dzoma'u wabtallatil uruqu wa tsabatal ajru insya Allohu ta'ala"
[Asnal matholib Al imam zakaria al anshori: 5/337]
apa orang itu tidak membaca fatwa Al utsaimin yaitu salah satu ulama rujukan orang tersebut? Al utsaimin berkata:
والدعاء المأثور اللهم لك ضمت وعلى رزقك افطرت ومنه أيضا قول النبي صلى الله عليه وسلم ذهب الظمأ وابتلت العروق وثبت الأجر ان شاء الله. وهذان الحديثان وان كان فيهما ضعف لكن بعض أهل العلم حسنهما. وعلى كل حال فإذا دعوت بذلك أو بغيره عند الإفطار فإنه موطن إجابة
Dan doa yang ma'tsur adalah doa "Allohumma laka sumtu wa ala rizqika aftortu" juga doa nabi SAW: "Dzahabat dzoma'u wabtallatil uruqu wa tsabatal ajru insya Alloh". Dan kedua hadits ini, walaupun di dalam keduanya terdapat kelemahan (dhoif), akan tetapi sebagian ulama menganggap kedua hadits ini bagus. Wal hasil.! Apabila kamu berdoa dengan doa itu atau lainnya di saat berbuka maka tempat itu memang termasuk tempat istijabah [kutub wa rosail lil utsaimin 10/134]
Entahlah.! Al faqir tidak mengerti dengan tujuan orang yang ngotak atik itu. Yang penting semoga kita bisa mengamalkan anjuran nabi dan para ulama. Para ulama lebih faham dan mengerti daripada orang awam kaya' kita kita..
Simak Videonya :