Dalil tasyahud awal ini sunat adalah berdasarkan hadits Abdullah bin Buhainah riwayat Abu Daud berbunyi :
صلى بنا رسول الله صلى الله عليه وسلم ركعتين ثم قام فلم يجلس فقام الناس معه فلما قضى صلاته وانتظرنا تسليمه كبر فسجد سجدتين وهو جالس قبل التسليم ثم سلم.
Artinya : Rasulullah SAW shalat dengan kami dua raka’at. Kemudian beliau berdiri dan tidak duduk. Orang-orangpun berdiri mengikuti beliau. Tatkala beliau menyelesaikan shalatnya dan kami menunggu bacaan salam beliau, maka beliau bertakbir dan sujud dua kali dan beliau duduk sebelum salam dan kemudian baru melakukan salam.(al-imam al-sittah)
Al-Khutabi mengatakan bahwa hadits ini termasuk dalam hadits mu’tamad (menjadi pegangan) para ahli ilmu....dalam hadits ini, Rasulullah SAW meninggalkan tasyahud awal karena lupa, namun beliau tidak mengulanginya lagi... bahkan beliau melakukan sujud sahwi. ini menunjukkan bahwa tasyahud awal tidak wajib..... krn kalau wajib, tentunya beliau tidak mencukupinya hanya dengan sujud sahwi, tetapi beliau mengulangi yang tertinggal sebagaimana dimaklumi dalam fiqh....berdasarkan ini, maka Imam Bukhari menempatkan hadits ini dalam bab, Yang tidak berpendapat tasyahud awal sebagai suatu kewajiban, karena Nabi SAW berdiri dari dua raka’at , sementara beliau tidak kembali lagi....
Referensi :
1.Al-Mawardi. Al-Hawy al-Kabir, Maktabah Syamilah, Juz. II, Hal. 303
2.Jamaluddin al-Zaila’i, Takhrij Ahadits al-Kasyaf, Maktabah Syamilah, Juz. IV, Hal. 297
3.Al-Khuthabi, Ma’alim al-Sunan, Maktabah Syamilah, Juz. I, Hal. 238
4.Bukhari, Shahih al-Bukhari, Maktabah Syamilah, Juz. I, Hal. 210
Al-Khutabi mengatakan bahwa hadits ini termasuk dalam hadits mu’tamad (menjadi pegangan) para ahli ilmu....dalam hadits ini, Rasulullah SAW meninggalkan tasyahud awal karena lupa, namun beliau tidak mengulanginya lagi... bahkan beliau melakukan sujud sahwi. ini menunjukkan bahwa tasyahud awal tidak wajib..... krn kalau wajib, tentunya beliau tidak mencukupinya hanya dengan sujud sahwi, tetapi beliau mengulangi yang tertinggal sebagaimana dimaklumi dalam fiqh....berdasarkan ini, maka Imam Bukhari menempatkan hadits ini dalam bab, Yang tidak berpendapat tasyahud awal sebagai suatu kewajiban, karena Nabi SAW berdiri dari dua raka’at , sementara beliau tidak kembali lagi....
Referensi :
1.Al-Mawardi. Al-Hawy al-Kabir, Maktabah Syamilah, Juz. II, Hal. 303
2.Jamaluddin al-Zaila’i, Takhrij Ahadits al-Kasyaf, Maktabah Syamilah, Juz. IV, Hal. 297
3.Al-Khuthabi, Ma’alim al-Sunan, Maktabah Syamilah, Juz. I, Hal. 238
4.Bukhari, Shahih al-Bukhari, Maktabah Syamilah, Juz. I, Hal. 210