وروي عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال : { ويل لجماع القول ويل للمصرين } . يريد الذين يستمعون القول ولا يعملون به .
Dan diriwayatkan dari Nabi SAW beliau bersabda, 'Sungguh Neraka wail (1) bagi si corong perkataan dan mereka yang tegak telinganya.” Maksudnya bagi orang yang mendengar firman Allah tetapi tidak mengamalkannya.
وروى عبد الله بن وهب عن سفيان أن الخضر - على نبينا وعليه السلام - قال لموسى عليه السلام : يا ابن عمران تعلم العلم لتعمل به ، ولا تتعلمه لتحدث به فيكون عليك بوره ، ولغيرك نوره .
Dan Abdullah (2) bin Wahab meriwayatkan dari Sufyan, sesungguhnya Nabi Khaidir berkata kepada Musa AS, “Wahai putra ‘Imran! Pelajarilah ilmu untuk diamalkan dan jangan mempelajarinya untuk diperbincangkan saja, karena engkau hanya akan mendapat dosa dan kehancurannya sementara orang lain mendapat cahayanya.”
وقال علي بن أبي طالب : إنما زهد الناس في طلب العلم لما يرون من قلة انتفاع من علم بما علم .
Ali bin Abi Thalib RA berkata, “Sesungguhnya manusia mulai tidak suka mencari ilmu karena mereka melihat betapa sedikitnya orang yang memanfaatkan apa yang diketahuinya.”
وقال أبو الدرداء : أخوف ما أخاف إذا وقفت بين يدي الله أن يقول : قد علمت فماذا عملت إذ علمت ؟ وكان يقال : خير من القول فاعله ، وخير من الصواب قائله ، وخير من العلم حامله .
Abu Darda’ juga mengatakan, “Hal yang paling kutakuti saat bertemu dengan Allah Ta’ala adalah bila Dia bertanya engkau memiliki pengetahuan, namun diantara pengetahuan-pengetahuan tersebut mana yang engkau laksanakan?” Hal paling baik dari suatu ucapan adalah pelaksananya, sedang hal paling baik dari suatu kebenaran adalah yang mengutarakannya dan hal paling baik dari suatu pengetahuan adalah pembawanya.
وقيل في منثور الحكم : لم ينتفع بعلمه من ترك العمل به .
وقال بعض العلماء : ثمرة العلم أن يعمل به ، وثمرة العمل أن يؤجر عليه .
Dalam kitab Mantsur Al Hikam disebutkan, “Seseorang dianggap tidak memanfaatkan ilmunya bila ia tidak mengamalkannya.
Sebagian ulama berpendapat: buah dari ilmu adalah pengamalannya sedang buah dari pengamalan adalah jika diberi balasan.”
وقال بعض الصلحاء : العلم يهتف بالعمل ، فإن أجابه أقام وإلا ارتحل .
Sebagian orang-orang sholeh mengatakan : Ilmu berdering karena pengamalan, jika panggilan dijawab ia akan mendekat atau sebaliknya ia akan pergi.
وقال بعض العلماء : خير العلم ما نفع ، وخير القول ما ردع .
Sebagian Ulama mengatakan : Ilmu yang paling baik adalah yang bermanfaat sedang ucapan paling baik adalah yang dapat mencegah perbuatan.
وقال بعض الأدباء : ثمرة العلوم العمل بالعلوم .
sebagian Ahli adab mengatakan : buahnya ilmu adalah perbuatan dengan menggunakan ilmu.
وقال بعض البلغاء : من تمام العلم استعماله ، ومن تمام العمل استقلاله .
فمن استعمل علمه لم يخل من رشاد ، ومن استقل عمله لم يقصر عن مراد .
Sebagian Ahli balaghah (sastra arab) juga mengatakan, “Kesempurnaan ilmu terletak pada penggunaannya dan kesempurnaan pengamalan terletak pada penguasaan atasnya. Siapa yang menggunakan ilmunya tidak akan kehilangan petunjuk dan siapa yang merasa kurang pengamalan tidak akan kehilangan arah.”
وقال حاتم الطائي : ولم يحمدوا من عالم غير عامل خلافا ولا من عامل غير عالم رأوا طرقات المجد عوجا قطيعة وأفظع عجز عندهم عجز حازم لأنه لما كان علمه حجة على من أخذ عنه واقتبسه منه حتى يلزمه العمل به والمصير إليه كان عليه أحج وله ألزم ؛ لأن مرتبة العلم قبل مرتبة القول ، كما أن مرتبة العلم قبل مرتبة العمل .
Hatim Ath-Tha-i mengatakan : Orang-orang yang mengamalkan ilmunya tak kan memuji orang berilmu tanpa pelaksanaan. Juga sebaliknya tidak memberi pujian orang yang melaksanakan sesuatu tanpa ilmu. Orang-orang ini berjalan menuju kemuliaan dan menganggapnya sebagai tikungan mengerikan. Bagi mereka kelemahan paling parah adalah kelemahan orang bijaksana. Sebagaimana ilmulah yang merupakan motif bagi seseorang untuk mempelajari dan mengutipnya dari orang lain maka pelaksanaan dan pengamalan ilmu itu bahkan lebih wajib sifatnya, dan seharusnya menjadi motif utama perbuatan. Karena posisi amal berada di atas ucapan sedang posisi ilmu sebelum posisi amal.
Rofiah adawiyah,
Follow Twitter : @pipik_A
___________________________
(1). 'Wail adalah sebuah lembah di neraka. Orang-orang kafir ketika dilemparkan membutuhkan 40 tahun sebelum mencapai dasar lembah itu.''(2). Abdullah bin wahab adalah Ibnu muslim al-Bashra, Ahmad berkata : dia adalah Shohih hadits. meninggal di bashra tahun 197 H.
(2). Abdullah bin wahab adalah Ibnu muslim al-Bashra, Ahmad berkata : dia adalah Shohih hadits. meninggal di bashra tahun 197 H.