Teladan seorang Pemimpin
قال سليمان
بن عبد الملك بن هشام لخالد ابن صفوان بم بلغ فيكم الأحنف بن قيس قال إن
شئت أخبرتك عنه ألفا وإن شئت حذفت القول فيه حذفا قال بل احذفه حذفا قال إن
شئت ثلاثا وإن شئت اثنتين وإن شئت واحدة
Sulaiman bin Abdul
Malik bin Hisyam bertanya kepada Khalid bin Shofwan, "Bagaimana
Al-Ahnaf bin Qays bisa menjadi pemimpin bagi kaummu?" Maka, Khalid
menjawab, "Kalo engkau mau aku akan memberi 1000 jawaban, kalo engkau
mau aku akan meringkasnya, mau pilih yang mana?" Sulaiman berkata :
"diringkas saja". Maka Khalid menjawab lagi : "Engkau mau jawaban yang
mana, mau yang tiga hal, dua, atau satu?"
قال هات الثلاث قال
كان لا يشره ولا يحيد ولا يمنع أحدا من حق قال فهات الاثنتين قال كان موفقا
للخير معصوما عن الشر قال فهات الواحدة قال لم أر أحدا قط كان أقوى سلطانا
على نفسه منه
Sulaiman bertanya: "Kalau yang tiga hal, apakah
itu?" Kalid jawab: "Ia tidak jahat, tidak dengki, dan tidak menolak
sebuah kebenaran jika memang harus diterima."
Lalu dia bertanya lagi, "Kalau yang dua apa itu?" Khalid menjawab, "Ia selalu menebarkan kebaikan dan menghindari kejahatan."
Lalu dia bertanya lagi, "Kalau yang satu, apa jawabannya?" Maka, aku
katakan, "Ia tidak menjadikan kekuasaan untuk kepentingan pribadinya
pada saat ia diberi kesempatan untuk berkuasa."
Referensi :
[ ذم الهوى - ابن الجوزي ] (1/45)
Dzammul Hawa - Ibnul Jauzi juz 1 hlm 45