Wirid Dan Amalan Agar Terhindar Musibah Dan Marabahaya

Diposkan oleh Label: di
Maroqil 'Ubudiyah, Hal : 3
Enam beit " Bahar Basith " berikut ,di beberapa Pondok Pesantren salafiyyah di wirid dan di dawamkan ,biasanya dibaca sebagai closing/penutup dari rangkaian Wirid dan Dzikir sholat fardhu yang warid dari Rosul , dan lazimnya setelah sholat fardhu maghrib dan shubuh.

Enam beit berikut berisikan khushushiyyat atau keistimewaan yang dimiliki kanjeng nabi Muhammad SAW ,Dan bagi pengamalnya ,insyaAllah ... Allah hindarkan dari musibah dan marabahaya yang disebutkan di akhir beit.

Demikian dinyatakan Syekh Nawawi Banten dalam kitab Maraqil Ubudiyah ala Bidayatil Hidayah. Hal : 3

Silahkan di amalkan ,sebagai bentuk ikhtiyar,usaha dan do'a kita kepada Allah agar terlindung dari musibah,amin

لَمْ يَحْتَلِمْ قَطُّ طَهَ مُطْلَقًا أَبَدًا * وَما تَثائَبَ أَصْلاً في مَدَى الزَّمَنِ

مِنْهُ الدَّوَابُّ فَلَمْ تَهْرُبْ وَمَا وَقَعَتْ * ذُبَابَةٌ أَبَدًا فِي جِسْمِهِ الحَسَنِ

بِخَلْفِهِ كَأَمَامَ رُؤْيَةٌ ثَبَتَتْ * وَلاَ يُرَى أَثَرُ بَوْلٍ مِنْه فِي عَلَنِ

وَقَلْبُه لَمْ يَنَمْ وَالعَيْنُ قَدْ نَعَسَتْ * وَلاَ يَرَى ظِلَّهُ فِي الشَّمْسِ ذُوْ فَطَنِ

كَتْفَاهُ قَدْ عَلَتَا قَوْمًا إِذَا جَلَسُوْا * عِنْدَ الوِلاَدَةِ صِفْ يَا ذَا بِمُخْتَتَنِ

هَذِى الخَصَائِصَ فَاحْفَظْهَا تَكُنْ آمِنًا * مِنْ شَرِّ نَارٍ وَسُرَاقٍ وَمِنْ مِحَنِ

Artinya:
Belum pernah sama sekali, Thoha (Nabi Muhammad SAW) “bermimpi basah, Dan sama sekali Beliau tidak pernah menguap di sepanjang hayatnya

Darinya, binatang tidak lari dan belum pernah hinggap seekor lalat di tubuhnya yang bagus

Sisi belakang beliau sama seperti sisi depan,yaitu mampu melihat , Dan bekas air seninya tidak terlihat meski di tempat nyata

Qalbunya tak pernah tidur sekalipun mata mengantuk , Dan bayangan tubuhnya tidak terlihat ketika disinari matahari

Kedua Bahunya selalu terlihat lebih tinggi dari bahu yang lainnya ketika bermajlis, Dan ketika lahir terangkanlah wahai nabi yang sudah terkhitan

Keistimewaan ini hafalkanlah agar kau aman , Dari kejahatan api kebakaran, pencurian, dan bencana lain

Wallahu A’lam

Oleh : Ustadz Rizal
Post a Comment

Back to Top