Saya teringat kata
guru ngaji saya di musholla deket rumah duluu, beliau berpesan "ilmu itu
kayak binatang buruan dan menulis adalah talinya" yang beliau kutip dari
Qaul Imam Syafi'i RA, lengkapnya:
قال الامام الشافعي رحمه الله
العلم صيد و الكتابة قيده ...قيد صيودك بالحبال الواثقة
فمن الحماقة أن تصيد غزالة ... وتتركها بين الخلائق طالقة
"Ilmu itu bagai binatang buruan dan tulisan itu adalah talinya, maka ikatlah buruan itu dengan tali yang kuat.
Hanya orang bodohlah yang berburu rusa dan meninggalkannya dihamparan yang bebas tanpa ikatan"
Menuliskan Ilmu ataupun informasi yang kita dapatkan itu sangat perlu,
dan penting sekali, tidak cukup dengan hafalan semata. Bagaimana tidak
Ustman bin Affan yang gundah gulana karena para penghafal Al-Qur'an
dimasanya banyak yang gugur dimedan perang, inilah sebab dimana Utsman
bin Affan melakukan Bid'ah Hasanah (yang sempat ditentang beberapa
sahabat) dengan mengumpulkan dan menulis Al-Qur'an sampai adanya mushaf
ustmani seperti sekrang ini, coba bayangkan kalo saja Al-Qur'an tidak
pernah ditulis, bisa2 hilang ditelan masa dan akan terjadi distorsi
kitab suci ini.
Demikian juga kodifikasi hadits yang apa bila
tidak dilakukan oleh para ulama terdahulu, maka benar saja sumber hukum
islam kedua ini juga akan hilang. Itu terbukti dengan hilangnya ratusan
ribu hadits yang dihafal Imam Ahmad (sejarah menulis bahwa beliau hafal
lebih dari 1 juta hadits) krena tidak tertulis dan hnya beberapa ribu
saja yang berhasil ditulis dalam musnadnya.
Saking pentingnya
menulis, sampai2 Ibnu jarir Ath-Thabary selama 40 tahun beliau selalu
menulis tidak kurang dari 40 lembar per hari.
Bahkan suatu hari Abul Qasim bercerita ttg At-Thabary;
قال أبو القاسم بن عقيل الوراق: إن أبا جعفر محمد بن جرير الطبري قال لأصحابه
هل تنشطون لتاريخ العالم من آدم إلى وقتنا
قالوا كم قدره فذكر نحو ثلاثين ألف ورقة فقالوا هذا مما تفنى الأعمار قبل تمامه
فقال إنا لله ماتت الهمم فاختصر ذلك في نحو ثلاثة آلاف ورقة
Sesungguhnya Abu Ja'far Muhammad bin Jarir Ath-Thabry berkata kepada
sahabat2nya : "maukah kalian menulis sejarah alam dari zaman Adam sampai
zaman kita ini?? kemudian mereka berkata: "kira2 berapa banyak?" beliau
menjawab : "kira2 30 ribu lembar". kemudian mreka menjawab "ini tidak
mungkin selesai sebelum kita meninggal". lalu beliau berkata :
Innalillah, sudah mati tekad, maka beliau meringkasnya yang sedianya
direncanakan terdri dari 30 ribu lembar menjadi 3.000 lembar saja.
Begitu pula dengan yahya bin mu'in yang selalu menulis hadits hingga mencapai 600 ribu hadist.
و يقول أحمد بن عقبة : سألت يحيى بن معين , كم كتبت من الحديث ؟
قال : كتبت بيدي هذه ستمائة ألف حديث .
Dan Ahmad bin 'Uqbah berkata : saya bertanya kepada yahya bin Mu'in,
berapa banyak kamu menulis hadits?" ia menjawab : aku menulis hadist
dengan tanganku sebanyak 600 ribu hadits.
Dan bener apa yang dikatakan orang2 bahwa Ilmu/sesuatu yang kita tulis sekrang adalah warisan untuk anak cucu kita kelak.