Pemalsuan Barat Tentang Logaritma

Diposkan oleh Label: di
Konsep logaritma yang telah dicetuskan oleh Abu'l - Hasan Ali bin Ahmad al - Nasawi melalui hasil karyanya dalam bahasa Persia yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Arab dengan judul al - Muqni ' fi'l hisab al - Hind . Ibnu Yunus al - Safadi telah mengubah proses perkalian kepada proses penambahan melalui rumus trigonometri seperti berikut :

Ibnu Yunus dikatakan mendapat ilham ide itu dari Ibnu al - Fath al - Harani pada abad ke 10 . Ibnu Hamzah memberikan ungkapan log ( xy ) = log x log y yakni cocok dengan log ( 32 ) = log ( 4,8 ) = 2 3 = log 4 log 8 . Umat ​​Islam pada abad ke 9 dan abad ke 10 telah berdebat dengan hangat tentang trigonometri , sedangkan John Napier menggunakan hubungan trigonometri untuk definisi konsep logaritma pada abad ke 17 seperti yang telah dilakukan oleh Ibnu Yunus sebelumnya .
Ini adalah konsep yang ditemukan pada awal logaritma Eropa . Henry Briggs ( abad ke 17 ) kemudian menjelaskan konsep logaritma dalam buku yang ditulisnya yaitu Arithmetica Logaritmica dengan menggunakan seri geometris . Burgi pula telah menulis Progress tabulen ( 1620 ) yang mendefinisikan logaritma dan antilogaritma secara rinci . Pihak Barat sering berselisih tentang siapakah orang yang mendirikan logaritma . Ada juga pihak yang mengatakan Henry Briggs dan pihak yang lain mengatakan John Napier sebagai pendiri Logaritma . Dapatkah 2 orang pada waktu yang sama mendirikan benda yang sama ? Begitulah penipuan yang dilakukan oleh pihak Barat terhadap logaritma . Sedangkan kata logaritma itu adalah berasal dari nama Al - Khwarizmi ( Muhammad Musa Al - Khwarizmi abad ke 9 ) yang telah dilatinkan yaitu al - gorithma = logaritma .

Penulis Eropa pernah menyatakan bahwa James Gregory ( abad ke - 17 ) yang menemukan seri ton - 1x dan menyatakannya sebagai seri tidak terhingga
ton - 1x = x - x3 / 3 x5 / 5 - x7 / 7 ...
dan apabila nilai x = 1 dimasukkan ke dalam seri di atas , nilai diperoleh ,
/ 4 = 1-1/3 1 / 5 - 1 / 7 ...
Akan tetapi seri ini terlebih dahulu dikaji di India oleh Madhava pada abad ke - 15 sebelum penemuan kembali di Eropa oleh Gregory . Liebniz juga mengaku turut memproduksi seri yang sama di Jerman pada abad ke - 17 . Demikian pula seri sin ( x ) dan biaya ( x ) yang diberikan Newton telah diberikan oleh Madhava terlebih awal di India . Nilai sin ( 1 ° ) = 0.0174524064 yang dikatakan diperoleh melalui rumus Newton tetapi pada hakikatnya telah diberikan oleh al - Biruni pada abad ke - 11 di India pada masa ketika ia melayani dengan pemerintah Ghaznawi .

Setelah itu , konsep logaritma berkembang dalam matematika seluruh dunia . Awalnya ahli falak Islam telah menggunakan logaritma dalam astronomi untuk menghitung waktu shalat dan penentuan arah kiblat . Menariknya , adalah penggunaan nama al - Khwarizmi dalam bahasa Latin yaitu Algorithm atau Logarithm untuk mendefinisikan fungsi tersebut . Sampai sekarang dalam tradisi pengajian Melayu Islam , logaritma digunakan untuk tujuan perhitungan waktu ibadah dan arah kiblat shalat lima waktu .

Dari tampilan di atas , kita sebagai Muslim yang telah lama dijajah , diinjak dan ditindas tidak menyadari perencanaan rapi yang dilakukan pihak Barat untuk menutup fakta sejarah yang benar belaka . Selama ini kita disogok dengan sejarah palsu yang memartabatkan pihak Barat , sedangkan penyebab ilmu sebenarnya dimulai dari para Rasul , Nabi dan Ulama ' Islam dahulu kala .

Sumber : viva.co.id
Post a Comment

Back to Top