KRITIKUS HARUS SIAP DIKRITIK

Diposkan oleh Label: di
al-Isnawy/al-Asnawy dikenal sebagai sosok kritis terutama dalam masalah pengutipan, bahkan sekalipun itu terhadap sosok-sosok yang dianggap 'mumpuni' oleh kalangan mayoritas, sehingga muncullah karya kritisnya seperti al-Muhimmaat yang menerjang kesenioran imam an-Nawawi dan ar-Rafi'i, begitu juga dengan karyanya Nihayah as-Suul yang menyentil para pakar senior Ushul Fikih seperti al-Baidhawy dan para pensyarah kitab Minhaj al-Wushul.

Sikap beliau ini akhirnya menuai respon yang beragam di kalangan ulama sesudahnya seperti al-Adzra'iy, az-Zarkasyi dan Ibn Hajar al-Haitamy terkait dengan kritikannya dalam al-Muhimmat.

al-Adzra'iy lebih kurang berkomentar tentang beliau:
"Dia memang 'Tsiqah' tapi sayangnya beliau sering salah dalam memahami masalah dan mengutip, kurang teliti serta suka menyalahkan orang".

Berbeda dengan penilaian di atas, Ibn Hajar al-Haitamy lebih kurang juga ikut berkomentar:
"Beliau sebetulnya tidaklah seperti itu. Namun, beliau hanya menuai hasil dari sikapnya sendiri. Ketika banyak mengkritik orang, maka tentu kritikannya juga akan menuai kritikan orang lain.

NB:
Terlepas dari persoalan niat, jika anda hobi mengkritik maka bersiaplah untuk dikritisi.

Oleh: Ustadz Alfitri Abu Aufa
Post a Comment

Back to Top