Bagi ulama NUsantara penerapan maqalah Imam al-Ghazali berikut:
وَالْمُلْكُ وَالدِّيْنُ تَوْأَمَانِ؛ فَالدِّيْنُ أَصْلٌ وَالسُّلْطَانُ حَارِسٌ، وَمَا لَا أَصْلَ لَهُ فَمَهْدُوْمٌ، وَمَا لَا حَارِسَ لَهُ فَضَائِعٌ (إحياء علوم الدين - ج 1 / ص 17)
“Negara dan agama adalah 2 saudara kembar. Agama adalah pondasi dan negara adalah penjaga. Sesuatu yang tidak memiliki pondasi maka akan hancur. Sesuatu yang tidak memiliki penjaga maka akan punah” (Imam al-Ghazali. Ihya’ Ulumiddin, 1/17)
Adalah dengan menjadikan Indonesia sebagai NKRI, dan faham Islam Ahlisunnah wal Jamaah sebagai pondasi kuat keberagamaan dalam bernegara.
Oleh : Ustadz Ma'ruf Khozin
وَالْمُلْكُ وَالدِّيْنُ تَوْأَمَانِ؛ فَالدِّيْنُ أَصْلٌ وَالسُّلْطَانُ حَارِسٌ، وَمَا لَا أَصْلَ لَهُ فَمَهْدُوْمٌ، وَمَا لَا حَارِسَ لَهُ فَضَائِعٌ (إحياء علوم الدين - ج 1 / ص 17)
“Negara dan agama adalah 2 saudara kembar. Agama adalah pondasi dan negara adalah penjaga. Sesuatu yang tidak memiliki pondasi maka akan hancur. Sesuatu yang tidak memiliki penjaga maka akan punah” (Imam al-Ghazali. Ihya’ Ulumiddin, 1/17)
Adalah dengan menjadikan Indonesia sebagai NKRI, dan faham Islam Ahlisunnah wal Jamaah sebagai pondasi kuat keberagamaan dalam bernegara.
Oleh : Ustadz Ma'ruf Khozin