Dalam Kitab Irsyadul Ibad karya Zainuddin Al-Malibary (1/89)
وحكى
شيخنا ابن حجر رحمه الله تعالى: أن جماعة من التابعين خرجوا لزيارة أبي
سنان، فلما دخلوا عليه وجلسوا عنده، قال: قوموا بنا نزور جاراً لنا مات
ونعزيه، قال محمد بن يوسف الغرباني فقمنا معه ودخلنا على ذلك الرجل،
فوجدناه كثير البكاء والجزع على أخيه، فجعلنا نعزيه ونسليه، وهو لا يقبل
تسلية ولا عزاء، فقلنا له: أما تعلم أن الموت سبيل لا بدّ منه قال: بلى،
ولكن على ما أصبح وأمسى فيه أخي من العذاب فقلنا له قد
أطلعك الله على الغيب؟ قال: لا ولكن لما دفنته وسوّيت عليه التراب، وانصرف
الناس عنه، وجلست عند قبره، وإذا صوت من قبره يقول: آه أفردوني وحيداً
أقاسي العذاب قد كنت أصوم قد كنت أصلي. قال: فأبكاني كلامه فنبشت التراب
عنه لأنظر ما حاله، وإذا القبر يلمع فيه نار، وفي عنقه طوق من نار، فحملتني
شفقة الأخوّة ومددة يدي لأرفع الطوق من رقبته، فاحترقت أصابعي ويدي، ثم
أخرج إلينا يده فإذا هي سوداء محترقة قال: فرددت عليه التراب، وانصرفت فكيف
لا أبكي على حاله وأحزن عليه؟ فقلنا: فما كان أخوك يعمل في الدنيا؟ قال:
كان لا يؤدي الزكاة من ماله قال: فقلنا: هذا تصديق قوله تعالى: {لا
تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ يَبْخَلُونَ بِمَا آتَاهُمُ الله مِنْ فَضْلِهِ هُوَ
خَيْرٌ لَهُمْ بَلْ هُوَ شَرٌّ لَهُمْ سَيطوَّقونَ ما بَخِلُوا بِهِ
يَوْمَ القِيَامَةِ } (سورة آل عمران: 180).
telah mengisahkan
guru kami Ibn Hajar ra. bahwasannya sekelompok orang dari Tabi'in keluar
untuk mengunjungi Abi Sinan, ketika mereka sampai dan duduk di tempat
Abi Sinan, Abi Sinan berkata kepada mereka,mari kita berkunjung kepada
tetanggaku yang saudaranya baru meninggal dan berta'ziya kepadanya.
berkata Muhammad bin Yusuf Al-Ghirbaniy:'' maka kita berjalan bersama
beliau dan kami masuk kerumah Laki-laki tersebut, kemudian kami
mendapati ia selalu menangis dan bersedih atas kematian saudaranya, maka
kami memberi nasihat dan ta'ziya yang dapat menyenangkan hatinya,
sedang dia tidak menerima ta'ziya dan nasehat kami, maka kami berkata
kepadanya:'' apakah kamu tidak tahu bahwa kematian adalah jalan yang
harus terjadi, dia menjawab: '' benar, kematian adalah jalan yang harus
terjadi'', tetapi duka citaku ini karna memikirkan siksa yang sedang
menimpa saudaraku itu.
kami bertanya:''apakah Allah telah
menampakan kepadamu perkara Ghaib''? ia menjawab :''tidak, tetapi ketika
aku selesai menguburkan saudaraku dan meratakan tanah atas kuburannya,
dan manusia pergi dari kuburnya sedang aku masih duduk disisi kuburnya,
tiba-tiba terdengar suara dari dalam kuburnya yang mengatakan:''Aah
mereka meninggalkan aku sendiri menderita siksa, padahal aku dulu sholat
dan berpuasa. lalu laki2 itu berkata:'' suara itu membuatku menangis,
maka aku menggali tanah kuburnya agar bisa melihat bagaimana keadaanya,
tiba-tiba kuburnya itu menyalah api dan pada leher saudaraku ada kalung
dari api, sehingga terdorong oleh rasa persaudaraan saya ulurkan tangan
agar bisa melepas kalung api dari lehernya itu, maka terbakat jari-jari
dan tanganku.
kemudian laki2 tersebut memperlihatkan tangannya
kepada kami ternyata tangannya hitam dan hangus terbakar, lalu laki2 itu
berkata:'' lalu segera aku tutup kembali dan aku segera pulang, maka
bagaimana aku tidak menangisi atas kedaannya dan bersedih atasnya? maka
kami bertanya: apa yang biasa dilakukan oleh saudaramu ketika hidup
didunia? jawabnya:''dia dulu tidak mengeluarkan zakat hartanya''
maka kami berkata: ini adalah kebenaran dari Firman Allah ta'ala:
Sekali-kali janganlah menyangka orang-orang yang bakhil dengan harta
yang diberikan Allah dari karunia-Nya bahwa itu baik bagi mereka bahkan
itu buruk bagi mereka. Mereka akan dikalungi harta yang mereka bakhilkan
pada hari kiamat (Al-imran:180)
Sumber :
إرشاد العباد إلى سبيل الرشاد للشيخ زين الدين المليبارى - كتاب الزكاة, رقم الجزء: 1 رقم الصفحة: 89